Jika Ingin Umur Panjang dan Stamina Tetap Terjaga

Entah mengapa tiba-tiba ingin posting pengalaman-pengalaman saya saat sharing dengan orang lain terutama dengan orang-orang yang saya jumpai dan mempunyai keunikan khusus. Saya pernah bertemu dengan ya sebut saja pak Ustadz lah da kayaknya pengetahuan agama Islamnya mumpuni juga. Kali ini saya tidak akan mengomentari tentang hikmah ceramahnya tetapi penampilan dan umur nya yang tidak sesuai. Beliau mengatakan bahwa umurnya sudah 50 tahunan, dibuktikan dengan kegiatan beliau yang sudah tidak dinas lagi alias pensiun. Tetapi badan masih segar bugar tidak sesuai dengan umurnya yang sudah setengah abad.

Rasa keingin tahuan saya terjawab ketika saya mendapati setumpuk sayur-mayur dan buah-buahan di atas meja makan yang kebetulan saya duduk tidak jauh dari meja tersebut. Melihat saya melirik terus ke aras sayuran dan buah-buahan yang kalau saya pikir itu bukan buah yang mahal melainkan buah yang biasa-biasa saja. jagung mentah, pisang, pepaya kalau gak salah juga ada. Kurang lebih buah-buahan tadi lah yang terlihat jelas dan lebih banyak dari lainnya.

"Gimana mas, heran ya liat buah-buahan itu ?", tanya beliau basa-basi. "Iya pak", jawab saya sembari menunjukan senyum keramahan karena bertamu. Beliau menjelaskan dengan panjang lebar tentang hubunan buah-buahan dan sayuran tersebut dengan kondisi badannya yang masih segar-bugar, dan bukan hanya itu ubannyapun belum kentara. Bahkan beliau bilang kehidupan "rumah tangga"nya pun tidak ada gangguan sama sekali tetap sehat terjaga.

Nah ternyata saya bisa simpulkan bahwa kebiasaan beliau makan buah-buahan dalam keadaan mentah tentu saja dibersihkan terlebih dahulu, termasuk menusarapannya. Beliau mengatakan setiap pagi makan jagung mentah atau pisang sebagai menu sarapannya. Beliau juga menjelaskan korelasi antara struktur tubuh manusia  dengan makanannya. Menurut beliau begini kita tidak didesain untuk makan daging itu terlihat dari tidak tajamnya kuku-kuku kita dan taring kita pun tidak begitu menonjol dibanding makhluk yang memang dikodratkan makan daging (red-misalnya macan, kucing, beruang). Jadi struktur tubuh kita cenderung diciptakan untuk banyak makan buah, sayuran dan sedikit daging, bukan sebaliknya banyak makan daging sedikit sayuran ya pasti akan terganggu kesehatan kita.

Ternyata konsepnya sangat natural sekali, sejak saat itu saya agak takut kalau makan daging banyak-banyak tetapi lama kelamaan ya biasa lagi. Memang kebiasaan tidak bisa diubah dengan serta merta harus bertahap. Apalagi konsep makanan sekarang yang cenderung bergeser ke ala kebarat-baratan dimana sangat banyak menu yang menggunakan daging sebagai bahan utamanya. Begini saja simpelah Jika ingin sehat dan bugar ya silahkan ikuti kebiasaan pak ustadz tadi dan jangan lupa olahraga dan istirahat yang cukup.

Seputar Per Kopling (Analisis Orang Awam)

Yang gambar urutan pertama adalah Per Dumper namanya itu juga saya baca dari literatur lain. Nah fumsi si Dumper ini adalah untuk meredam getaran dan memperkecil friksi dengan kruk As. Gejala yang ditimbulkan jika per ini sudah lemah dan harus diganti adalah, mesin terasa kasar karena getaran dan friksi tidak teredam dengan baik. Pas langsam kopling terasa berisik.

Pengalaman tersebut saya rasakan dari pengalaman pribadi mengendarai motor Smash, saya sudah cari ini masalahnya dimana kenapa mesin terasa kasar. Nggak tanggung-tanggung saya ganti stang seher habis Rp. 400.000,- lumayan waktu itu saya nggak banyak duit tapi ya namanya juga kendaraan dipakai sehari2 terpaksa deh harus nurut sama bengkel. Sebenernya bukan salah bengkel sih salah saya juga mengambil kesimpulan sendiri bahwa yang rusak stang sehernya pasti, ternyata kesimpulan saya jauh dari benar.

Walaupun saya sudah mengeluarkan kocek lumayan dalam, pas saya coba motor setelah diperbaiki masih juga sama. Wah alangkah kecewanya hati rasanya frustasi. Okelah saya pikir lagi itung2 belajar. Coba saya cari2 literatur lagi akhirnya kapok.

Jalan keluarnya saya ambil coba biar bengkel yang deteksi. "Ini pak mesin rada berisik apanya ya ?" tanya saya rada pura2. " wah mas kalau hanya ditebak2 gak bisa mas musti dibongkar " kata sang pemilik bengkel. Akhirnya dengan bekal kenekatan sebab uang tinggal Rp. 100.000,- lagi saya mantapkan hati " Oke bongkar saja pak " kata saya rada gagah sedikit.

Tak tek, prak-prek mekanik bengkel itu bekerja sambil kasak-kusuk antara pemilik bengkel dan menaknik yang tak lain adalah anaknya sendiri. Saya berpikir dari pada lama dan nggak tega bakal dibongkar itu mesin maka saya putuskan untuk istirahat dirumah dan meninggalkan kendaraan saya dioperasi sendirian. Dalam hati saya sebetulnya nggak tega tapi ya apa boleh buat saya tinggalkan saja kendaraan saya dalam keadaan luka terbuka dioperasi oleh tangan2 hitam beroli tersebut.

Satu jam kemudian setelah saya mengisi perut dan istirahat saya kembali menengok itu motor kesayangan saya yang lagi dioperasi. Kegembiraan saya muncul setelah melihat belahan jiwaku sedang dicoba oleh tangan2 hitam beroli tersebut. Raur raur bunyinya agak enteng n berisik di mesin sudah rada berkurang. "Apanya pak ?" saya tanya ke sang tangan hitam beroli tersebut dengan wajah ramah. "itu pak per per kopling nya saja diganti" ujar beliau menenangkan saya. Alhamdulillah akhirnya saya coba Smash tunggangan saya wah wah ngacir abis.

Sejak saat itu saya berkesimupulan jadi bunyi berisik di mesin itu bukan hanya setang seher oblag tetapi ada faktor2 lainnya yang kita belum mengerti. Saya acungkan Rp. 50.000,- sesuai permintaan sang bos bengkel, beliaupun tersenyum dan saya minta diri.

Sebenarnya saya mau menyamopaikan apa yah lupa lagi nih, oh iya kopling itu punya per atau pegas2 didalamnya yang kalau sudah aus ya harus diganti juga berikut nama namanya :

1. Per Kopling Dumper kira 2 harganya satu set Rp. 50.000,- an keatas.
2. Per Sentrifugal per yang menghubungkan tiga kampas kupling harganya saya nggak begitu tau tapi kayaknya lebih murah.
3. Per korek api (cuma istilahnya saja sebab bentuknya persis seperti per korek api)

Wasalam, benar apa tidaknya mangga direnungkan saja dan tanyakan kepada tangan hitam ber oli he he.