Riuh Ramai Januari 2014 (Bajir dan Jokowi)

Masalah Banjir

Banjir ya banjir dimana-mana banjir, bukan kali ini saja terutama DKI Jakarta hampir tiap tahun banjir. Banjir kini tidak hanya mendatangi DKI tapi hampir seluruh Bumi Indonesia tercinta ini. Pantura, Banten, Manado dan sebagian daerah lain semua didatangi banjir. banjir tidak datang tiba-tiba banjir diakibatkan oleh ketidak seimbangan alam. Banyak dari kita yang belum sadar menjaga keseimbangan alam. Dalam hal ini pemerintah tentunya yang harus mengambil jatah tanggung jawab terbesar, sebab dari kebijakan hingga implementasi tentang lingkungan (alam) di kerjakan oleh pemerintah sebagai pemangku mandat dari rakyat. Kalau sudah begitu bukannya malah komentar yang bertanggung jawab kita semua katanya. Memang-memang betulah kalau seandainya ada yang bilang ini tanggung jawab kita semua memang betul tidak salah. Tapi pernyataan ini belum selesai masih koma, lanjutannya adalah memang tanggung jawab kita semua tapi porsi terbesarnya adalah tanggung jawab pemerintah.

Undang-undang apa yang harus dibikin sehingga perilaku masyarakat bisa dikontrol untuk tetap menyeimbangkan alam, berapa anggarannya untuk pencegahan banjir atau penanggulangan banjir, bagaimana caranya dll, itu semua Jelas tugas pemerintah. Rakyat kecil tahu apa, mungkin rakyat bisa mendukung saja dengan aksi-aksi nyata , contohnya oleh komunitas-komunitas lingkungan atau oleh organisasi-organisasi lingkungan, tetapi jika tidak diselaraskan dengan program pemerintah maka hasilnya pasti tidak akan begitu berpengaruh kepada lingkungan itu sendiri, dan hasilnya banjir lagi banjir lagi. Pemerintah jangan hanya sibuk mengurusi pendapatan daerah saja tetapi harus sibuk juga dalam membangun dan mensejahterakan rakyat dari pendapatan daerah itu. Saya yakin bisa karena bapak-bapak kita yang diatas sana itu orang pinter semua.

Masalah Jokowi

Untuk pak Jokowi saya hanya meminta pak jangan kecewakan rakyat pak yang sudah mencintai tentu saja mempercayakan aspirasinya ke bapak dari kota Solo ini. Pemberitaan media yang akhir-akhir ini banyak menyerang Jokowi juga menurut pendapat saya kurang arif juga. seharusnya begini penilaian kinerja harus dilakukan diakhir periode jangan sepotong-sepotong begini jadi kita fair dalam menilai prestasi pemimpin kita seperti kita menilai kepada pemimpin-pemimpin daerah yang lain. Biar saja Jokowi ini bekerja jangan di kisruhi oleh kritikan-kritikan dan lain sebagainya, nah nati diakhir periode baru dievaluasi Jokowi ini baru fair. Ok Pak Jokowi lanjut terus pak kami semua mencintai bapak sekaligus mengawasi bapak.

Jika Motor Anda Terasa Berat Saat Dipacu

Seputar Motor Roda Dua (otomotif ringan)

Gejala yang timbul :

- Motor jika sudah hidup dan dijalankan terasa berat seperti ngerem.

Cara analisisnya :

1. Cek seputar rem depan belakang baik tromol maupun cakram.

Caranya motor anda standar 2 aja untuk cek ban depan dan belakang.
- Persneling di netralkan atau di nolkan dan coba gerakan ban belakang apakah posisi kanvas rem atau cakram macet apa tidak, kemudian dengan cara yang sama anda putar-putar pakai tangan apakah posisi bebas atau kanvas macet. Jika ada yang macet berarti mungkin itu sebab motor anda terasa berat pas anda pacu, jika kedua ban lancar2 aja maka anda cek bagian/item berikutnya.

2. Periksa Tekanan Ban

Caranya sangat mudah sekali tinggal pencet kayak mencet mangga jika keras ya tandanya normal tapi jika kempes mungkin itu sebabnya tapi jika kedua ban tersebut keras tandanya tekanan udara dalam ban stabil jadi pas dipacu pasti enteng sebab gaya gesekan ban dan jalan akan rendah alias berkurang. Artinya jika tekanan kedua ban normal2 saja berarti anda cek bagian berikutnya lagi.

3. Periksa knalpot apakah mampet dan banyak kotoranya

Biasanya sih bagian ini jarang mempunyai pengaruh besar tapi kali aja perlu dibersihkan sisa2 pembakaran yang sudah mengerak ya silahkan saja. Hal ini dilakukan agar pembakaran sempurna karena sisa pembakaran terbuang bebas.

4. Periksa tensi rantai (chain)

Caranya sangat gampang tinggal kemcangkan saja anting di kedua sisi as roda belakang.

6. Periksa Plat kopling

Jika semua hal diatas sudah dicek dan baik2 saja berarti ada satu lagi komponen penyebab yang ada di dalam mesin yaitu kopling, tepatnya plat kopling itumah ganti aja di bengkel kalau anda tidak ahli.
Jika semua bagian sudah diperbaiki pasti motor anda akan melenggang dengan bebas alias gaspol. kalau ternyata belum juga kayaknya ada yang harus dituker yaitu bpkb harus tuker sama tahun yang lebih muda alias beli lagi motor baru hehehe.

Demikian tips dari saya, saya bukan mekanik tapi suka tanya2 aja sekalian praktek dikit2 jadi rada2 tahulah. Gak salahkan bagi2 tips he he he he he. Wassalam

Kembalikan Bandungku yang nyaman dan aman seperti dulu lagi

Saya ingat waktu saya pertama kali menginjakkan kaki di Bandung. Waktu itu persis jam tiga subuh, saya turun dari bis AKAP dari Jawa Tengah dengan seorang teman. Saya ingat persis betapa dinginnya kota Bandung ini sebab saya dan teman saya loncat turun dari bus dengan serta merta loncat naik keatas bis lagi. Kami punya reaksi yang sama senyum dan menggigil. "Atis nemen jan!" kata temen saya dalam bahasa jawa artinya "Dingin banget!", kata yang sama ada dalam hatiku juga.  nah mengapa kami langsung loncat keatas bus lagi karena di dalam bus masih terasa hangat sisa hawa mesin yang sedari 7 jam yang lalu dipacu tentu saja panas. Nah itu gambaran Bandung tahun 1992 saat pertama kali saya merantau ke Bandung.

Apa kabar sekarang ?. Bandung sudah jauh dari dingin alias sejuk, jam tiga pagi sekarang masih agak anget jika dibanding Bandung 18 tahun silam.  Pepohonan yang besar masih berdiri kokoh berjajar sepanjang by pass atau jalan soekarno hatta. Saya ingat saya pulang dari kampus yang ada di Soekarno Hatta masih nyaman jalan kaki padahal kostan saya gak jauh dari kampus tapi masih nyaman karena rindangnya itu. Belum lagi Dago wah masih banyak pohon jambe yang sekarang ditebangi jadi PASOPATI. Dulu saya anggap Bandung adalah kota yang eksotis, tapi sekarang wah kayaknya biasa-biasa saja. Bahkan belakangan ini selain kesejukannya yang hilang, keamanannya pun hilang.

Saya ingat waktu dulu jam 3 malam masih bisa keluyuran cari makanan kecil seperti surabi, keu balok, sumur (susus murni) dll. Kalau sekarang jam 9 malam pun mending dirumah aja. Resiko kalau keluar takutnya tidak beruntung. Kalau menurut pendapat saya pribadi pasti nih yang mencari rizki di malam hari ya pedagang-pedagang kopi, surabi, keu balok, sumur dll pasti omsetnya menurn gara-gara ulah para kriminal yang katanya bermotor itu. Kalau sudah begini kan jadi susah semua, betul gak ?. Waduh belum lagi ngitung kerugian cafe-cafe yang katanya bukannya hanya malam hari pasti lama-lama dengan sepinya pengunjung bisa gulung tikar.  Nah gimana nih pak pejabat ?. Bisa nggak mengembalikan bandung yang nyaman dan aman bagi warganya?. Mungkin itu bukan pertanyaan saya saja mungkin itu pertanyaan 2,5 juta lebih warga kota Bandung.